Skip to main content

KESUSASTRAAN ZAMAN JOODAI


A.   Sejarah
Joodai Bungaku disebut juga sebagai kesusastraan zaman Yamato, karena kegiatan politik serta kebudayaan pada zaman tersebut berpusat di Yamato. Joodai Bungaku ini dapat dipastikan berakhir ketika ibukota pemerintahannya pindah ke Heian pada tahun 794, tetapi permulaannya tidak dapat diketahui secara pasti. Usaha penyatuan negara Jepang mengalami kemajuan sekitar abad IV sampai abad V dan di bawah Dinasti Yamato ini didirikan menjadi sebuah negara kesatuan.
Penerimaan kebudayaan Cina sudah terjalin sejak abad ke III. Dan pada abad ke VII dan ke VIII Jepang mengirim utusan yang disebut Kenzuishi dan Kentooshi untuk mengimpor kebudayaan Cina, seperti cara pembuatan istana, dan undang-undang yang menjadi dasar negara. Selain itu buku-buku pun banyak di datangkan dari negeri Cina. Dalam bidang pemikiran (shisooshi) pun seperti Juukyo (konfusianisme) dan pemikiran Roosoo (Lao Tzu dan Chuang Tzu) cukup banyak penggemarnya. Di samping itu agama Budha juga masuk ke Jepang dan mendapat penganut yang tidak sedikit, terutama diantaranya bagi Shootoku Taishi dan Kaisar Shoomu. Selama itu banyak sekali dibuat patung-patung dan kuil-kuil Budha, antara lain Hooryuji dan Toodaiji.
Di antara unsur-unsur kebudayaan Cina yang diimpor, yang sangat berpengaruh dan membuka lembaran baru pada kesusastraan Jepang adalah tulisan kanji. Berkat ada tulisan kanji orang Jepang dapat menulis kesusastraannya. Selanjutnya tulisan kanji dikembangkan sampai menghasilkan huruf hiragana dan katakana, sehingga meletakkan dasar perkembangan kesusastraan. Kesusastraan yang di tulis huruf hiragana dan katakana muncul sejak zaman Heian.

B.   Keadaan Kesusastraan
Pada Joodai bungaku terdapat suatu masa yang panjang sekali yang hanya mengandalkan media dari mulut ke mulut. Kesusastraan yang disampaikan secara lisan ini dalam bahasa Jepang disebut Kooshoo Bungaku. Kooshoo Bungaku lahir dari kelompok masyarakat dan dinikmati oleh masyarakat pula. Karena penyampaiannya secara lisan , maka kooshoo bungaku ini bersifat tidak stabil dan berubah-ubah. Pengaruh kooshoo bungaku menjadi berkurang karena pemakaian tulisan kanji dan adanya kesadaran individual. Kesadaran individual ini melahirkan kreativitas-kreativitas pada kesusastraannya. Sedikit demi sedikit hilangnya sifat ketidakstabilan ini terlihat pada beberapa hasil karya sastra kooshoo bungaku yang sudah tertulis seperti, Kojiki, Nihonshoki dan Fudoki. Beberapa ciri khas Joodai Bungaku adalah:
a. Sebagian besar diisi oleh Kooshoo Bungaku yang berpangkal pada rakyat.
b. Selebihnya diisi oleh kepopuleran lirik individual yang masih segar karena
baru saja lahir dan indah karena memiliki kesempurnaan.

C.   Karya Sastra
1.      Kojiki
Karya sastra tertua di Jepang, ditulis tahun 711-712, oleh O no yasumaro, atas perintah kaisar Genmei. Kojiki merupakan kumpulan mitos tentang dewa-dewa dan 4 pulau utama di Jepang. Mitos ttg dewa menginspirasi praktek Shinto. Kojiki mengandung puisi/lagu, ditulis dengan Manyogana (huruf China dibaca ala Jepang). Kojiki terbagi 3 bagian , Kamitsumaki , Nakatsumaki, dan Shimotsumaki.
2.      Nihonshoki
Nihonshoki adalah catatan tertua kedua di Jepang, ditulis tahun 720 oleh Ono Yasumaro atas perintah Pangeran Toneri. Seperti Kojiki, Nihonshoki berisi tentang mitos para dewa dan kisah para kaisar dan tulisan yang dipakai adalah kanji China klasik. Cerita Urashima Taro pernah disinggung dalam Nihonshoki, dengan judul Hoderi  dan Hoori (keberuntungan di laut dan di gunung) à dalam Nihonshoki juga terdapat dongeng.
3.      Manyooshuu
Manyooshuu adalah kumpulan pantun lama. Di dalam manyooshu ini terdapat Kayoo, Waka dan Kanbunshi (Syair China). Manyooshuu terdiri dari 3 bagian yakni Zooka (pantun biasa), Soomon (pantun cinta), Banka (pantun sedih). Jumlah pantun dalam Manyooshuu ada 4500 buah dan penyusun dari Manyooshu diduga Ootomo Yakamochi.
4.      Kaifusoo
Kaifusoo adalah kumpulan koleksi puisi China tertua yang ditulis oleh orang Jepang atas perintah kaisar Kobun. Pada masa Kaifusoo ditulis, puisi China merupakan karya paling berkelas dibanding Waka (pantun Jepang). Penulis Kaifusoo ada 64 orang terdiri dari kaisar, pangeran, kepala suku, pejabat kekaisaran, pendeta dan lain-lain, terbatas pada golongan yang berpendidikan.

D.   Bentuk-bentuk Kesusastraan
1.    Shinwa ( Mitologi )
Cerita yang berintikan para dewata, mengenai asal mula terjadinya alam semesta, manusia, negara dan kebudayaan. Shinwa terdapat di bagian pendahuluan Kojiki. Mitologi yang sangat terkenal ; Kunjungan Dewa Izanaki no Mikoto ke negara neraka, Upacara menyucikan diri, Doa permohonan Dewi Amaterasu Omikami dan Susa no Omikoto, Menaklukan raja ular berkepala 8, Kunjungan pangeran Nushi dari negara Okuni ke negara Ne no Katasu.
2.    Densetsu ( Legenda )
Dibanding mitologi lebih memiliki sifat kenyataan yang kuat, berhubungan dengan tempat & periode tertentu, tokohnya orang terkenal dalam sejarah/pahlawan tapi tetap fiksi. Contoh yang terkenal adalah legenda tentang Jinmu Tenno dan keluarganya, Yamato Takeru no Mikoto yang melukiskan kejayaan Dinasti Yamato.
3.    Setsuwa ( Dongeng )
Tokoh dalam Setsuwa tidak terbatas pada dewa-dewa saja, tapi juga tokoh yang namanya tidak dikenal atau binatang dan tumbuhan. Isinya lebih kepada perasaan, harapan dan cara berpikir rakyat jelata. Setsuwa sering disebut juga Joji Bungaku (Sastra Epik). Contoh Setsuwa ; Urashima Taro dan Hagoromo.
4.    Norito (Mantera)
Norito adalah 27 pasal yang tertera dalam Engishiki jilid 8. Norito merupakan mantra-mantra sederhana sehingga penggunaannya untuk berhubungan dengan dewa-dewa. Norito diucapkan dengan bahasa penuh rasa, berbeda dari bahasa sehari-hari, terdapat pengulangan, perumpamaan dll.
5.    Senmyoo
Senmyoo adalah 62 perintah Tenno dalam buku Shoku Nihongi. Senmyoo dipakai untuk menyampaikan perintah dan dekrit Tennoo kepada masyarakat; seperti penobatan & penggantian Tenno, pemilihan permaisuri, penetapan Zaman. Senmyoo dipakai sebagai alat komunikasi rakyat dan kaisar Senmyoo ditulis dengan kanji dan disampingnya diberi keterangan dengan huruf kecil Manyogana.
6.    Kayoo (Nyanyian )
Asal mula Kayoo tercetus dari gerak hati yang diungkapkan dengan kata yang sangat sederhana, dari teriakan ketika sedang bekerja atau memuja dewa. Pantun pada zaman primitif diperkirakan berasal dari pertukaran kata-kata yang diucapkan Dewa Izanaki dan Dewi Izanami seperti “Anani Yashie Otoko o” dan “Anani Yashie Otome o”. Tempat menyanyikan Kayoo terutama di istana saat pesta minum sake, sementara bagi rakyat di sebut Utagaki atau Kagai. Saat pria dan wanita ketika musim semi dan musim gugur  berkumpul dan saling menyanyikan kayoo dengan maksud meminang. Biasanya di pantai atau di gunung. Pengarang Kayoo tertulis di Kojiki dan Nihonshoki tapi tidak bisa dipercaya karena Kayoo merupakan cerita dari mulut ke mulut.
Materi Kayoo; binatang, tumbuhan, alam, hasil laut, usaha manusia
Menggunakan Kasane Kotoba (pengulangan kata), Tsuika (Penggambaran kontras), Zensoho(Penggambaran puncak suatu keadaan).
Terdapat juga pengulangan kata yang sama bunyi (doon), pengulangan kata-kata yang sama (doogo), kalimat yang sama (doku).
7.      Kanshibun
Kanshibun adalah syair berbentuk bahasa Cina yang dibaca secara bahasa Jepang. Namun karena banyak kerusuhan akhirnya Kanshibun banyak yang hancur misalnya Umakaishuu karya Fujiwara no Umakai pada awal zaman Nara. Yang tersisa adalah Kaifusoo yang ditulis Yamanoueno Okura. Kaifusoo berisikan syair tentang pesta, penyair berpesiar naik perahu dan syair jawaban terhadap permintaan kaisar.























Comments

Popular posts from this blog

GENJI MONOGATARI

GENJI MONOGATARI A.       Sejarah Sastra klasik Jepang memiliki karya yang sering disetarakan dengan Shakespeare, yaitu sebuah novel abad kesebelas yang berjudul Genji Monogatari (Kisah Genji). Genji Monogatari adalah salah satu buku tertua dan paling masyhur dalam khazanah sastra klasik Jepang. Buku ini, yang dinobatkan Unesco sebagai novel pertama dunia, berkisah tentang pangeran Hikaru dari klan Genji dan petualangannya di istana kerajaan, keterlibatannya dalam serangkaian percintaan, pengkhianatan serta pengucilan politis. Di antara buku-buku klasik Jepang, Genji Monogatari termasuk karya yang sulit dibaca, bukan hanya lantaran panjangnya yang mencapai 750.000 kata tetapi juga karena ditulis dalam citarasa bahasa yang kuno. Novel ini lahir dari tangan Murasaki Shikibu, seorang wanita yang tinggal di istana kerajaan Heian (795-1192) di Kyoto. Dibesarkan di tengah keluarga gubernur Fujiwara, Murasaki tumbuh sebagai anak yang pintar dan belajar lebih...

KEDATANGAN JEPANG DI JAWA

Awal Mula Kedatangan Jepang di Jawa Serangan atas pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour oleh pihak Jepang memancing berlangsungnya Perang Asia Timur Raya. Dalam upayanya untuk membentuk imperium di Asia, Jepang mulai melancarkan peperangan di wilayah Pasifik. (Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, 1993:1) Jepang pernah menjadi satu-satunya Negara di Asia yang mampu menjadi negara imperialis. Dengan usaha-usaha yang dilakukannya yaitu melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Hindia Belanda, akhirnya memperoleh kedudukan terkemuka dalam ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, industri dan perdagangan. Semenjak penyerangannya ke Pearl Harbour, gerakan invasi militer Jepang dengan cepat merambah ke kawasan Asia Tenggara. Asia Tenggara merupakan wilayah yang dalam perhitungan Jepang harus diduduki terlebih dahulu sebagai daerah yang cukup kaya, sehingga dapat dijadikan benteng untuk mengamankan kekuasaan Jepang. (Cahyo Budi Utomo, 199...